Pertemuan memang
menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian orang. Rasa takut akan hal-hal yang
tidak diinginkan mulai berkeliaran dalam pikiran. Kami, siswa pembaretan
Resimen Mahasiswa Jayakarta Satuan Universitas Negeri Jakarta Angkatan 43 dan
44, mendapatkan tantangan dari para komando latihan atau yang biasa disebut
dengan kolat, untuk mengajar murid-murid di SD Pangkalan, Sukabumi, Jawa Barat.
Excel, Fahmi, Puti, Thenny, dan Willy tergabung di dalam satu kelompok dan kami
mendapatkan kesempatan untuk mengajar Pancasila kepada murid-murid kelas empat.
Semalam sebelumnya, kami berdiskusi tentang apa yang harus kita lakukan untuk
bisa memberikan yang terbaik kepada anak-anak. Waktu berdiskusi kami tidak banyak,
itulah mengapa kami menyebutnya tantangan. Sebagian dari kami ada yang optimis
dan sangat menantikan keseruan esok hari ketika bertemu dengan mereka. Tetapi
di sisi lain, ada juga yang belum mempunyai pengalaman mengajar dan itu artinya
esok hari adalah pengalaman pertamanya untuk mengajar. Dan benar saja, kami
bingung dan gugup. Tapi itu hanya kebingungan dan kegugupan yang tergantikan
dengan keceriaan pada esok harinya.
Ketika waktu sudah
hampir berakhir, kami memberikan tiga pertanyaan dan dua tantangan kepada
mereka. Untuk mereka yang berani tampil ke depan akan diberikan hadiah sebagai
apresiasi dari kami atas keberaniannya. Benar-benar kenangan yang tidak akan
pernah kami lupakan dan akan kami rindukan nantinya. Walaupun waktu mengajar
kami tidak sampai satu hari, kami berharap dengan kedatangan kami di SD
Pangkalan, bisa menginspirasi murid-murid untuk selalu bangga menjadi anak
Indonesia apapun cita-cita mereka di masa depan. Terimakasih kepada kolat
pembaretan yang sudah mempertemukan kami dengan generasi emas seperti mereka.
Pertemuan singkat membuat kami terpikat.
Kelompok 4
Excel Fransisco Rari
Fahmi Ramdhani
Puti Keumalahayati
Thenny Nanda Weninggalih
Willyandi S.
No comments:
Post a Comment